Herbal Alami Untuk HIV AIDS 0821 6527 7053 / 0811 202 7577
PROMO!!! 0821 6527 7053 / 0811 202 7577, Herbal Alami Untuk HIV AIDS, Obat HIV, Obat AIDS, Jual Obat HIV, Distributor AIDS, Kantor Obat HIV AIDS, Obat Khusus HIV, Herbal Untuk HIV AIDS
Penularan Hiv Aids bisa terjadi melalui :
- Untuk deteksi antibodi dalam darah
- Ab (+) lanut ke tes ke dua.
- Tes dapat dilakukan bulan ke 3-6 hari mulai terpajang virus HIV.
Periode Jendela: 3 minggu sampai 6 minggu
Western Bloting
- Untuk memperkuat hasil tes elisa.
- Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV.
- Hasil Elisa + Western Bloting ?99.9% akurat deteksi infeksi HIV.
- Untuk memperkuat hasil tes Elisa.
- Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi Hiv.
Khusus pemeriksaan CD4 bermanfaat untuk mengetahui kondisi imunitas penderita dan kondisi perbaikan setelah mendapat terapi.
Mangatas Ph/WA : 0821 6527 7053 / 0811 202 7577
Obat Tradisional HIV AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
virus yang menyerang system kekebalan tubuh, melemahkan system
kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi. Dengan kata lain, kehadiran
virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem
imun.
A : Acquired (didapat).
I : Immune (kekebalan tubuh).
D : Deciency (kekurangan).
S : Syndrome (gejala).
AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit system kekebalan tubuh yang lemah akibat infeksi HIV.
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
A : Acquired (didapat).
I : Immune (kekebalan tubuh).
D : Deciency (kekurangan).
S : Syndrome (gejala).
AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit system kekebalan tubuh yang lemah akibat infeksi HIV.
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Penularan Hiv Aids bisa terjadi melalui :
- Seksual.
- Darah .
- Suntik transfuse .
- Ibu ke anak saat hamil (vertical).
- Gigitan nyamuk.
- Orang bersalaman.
- Berciuman .
- Orang berpelukan.
- Makan bersama .
- Tinggal serumah
- Untuk deteksi antibodi dalam darah
- Ab (+) lanut ke tes ke dua.
- Tes dapat dilakukan bulan ke 3-6 hari mulai terpajang virus HIV.
Periode Jendela: 3 minggu sampai 6 minggu
Western Bloting
- Untuk memperkuat hasil tes elisa.
- Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV.
- Hasil Elisa + Western Bloting ?99.9% akurat deteksi infeksi HIV.
- Untuk memperkuat hasil tes Elisa.
- Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi Hiv.
Khusus pemeriksaan CD4 bermanfaat untuk mengetahui kondisi imunitas penderita dan kondisi perbaikan setelah mendapat terapi.
Menurut WHO gejala HIV ada 4 stadium :
- Stadium l :
Diagnosa ditegahkan berdasarkan :
# Gejalah Klinis.
- Gejalah mayor :
Penderita dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila tes HIV positif disertai sekurang- kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
- Stadium l :
- Asimtomatik.
- Limfadenopati.
- Kondisi penderita baik, aktivitas seperti biasa
- BB menurun.
- Dermatitis,sariawan kronis,herpes zoster.
- Ispa,sinusitis kronis.
- Limfadenopati generaliata persisten.
- Aktivitas normal.
- Gejala AIDS Related Compleks (ARC).
- BB menurun signifikan lebih 10% dalam 1 bulan.
- Demam berkepanjangan > 1 bulan.
- Diare kronis > 1 bulan.
- Kandidasis oral.
- Penurunan system imun: mudah lelah, infeksi TBC atau infeksi bakteri lainnya.
- Demam > 1 bulan.
- Diare kronis.
- Infeksi oportunistik: pneumonia,toksoplasmosis otak,infeksi cytomegalovirus hati dan limpa,herpes simpleks oral dan genital.
- Lifoma dan sarcoma Kaposi.
- Ensefalopati oleh HIV.
Diagnosa ditegahkan berdasarkan :
# Gejalah Klinis.
- Gejalah mayor :
- Berat badan menurun.
- Diare kronis.
- Demam berkapanjangan.
- Penurunan kesadaran.
- Demensi / HIV Ensefalopati.
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan.
- Dermatitis generalisata.
- Herpes zoter multi segmental dan herpes.
- Zoter berulang.
- Kondidias orofaringeal.
- Herpes simplekskronis progresif.
- Limfadenopati generalisata.
- Infeksi jamur berulang padaalat kelamin wanita.
- Retinitis Virus Sitomegalo.
Penderita dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila tes HIV positif disertai sekurang- kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
Pengobatan Medis (Convensional) HIV/ AIDS
Treatment Noni Juice Obat HIV AIDS Alami
Tanpa
terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV
menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu
hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian,
laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi,
yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan
HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang
tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang
lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang
pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan
adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat
perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga
memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap
beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai
bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit
klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif
akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta
rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.
- Anti virus : Menghambat Enzim Peptidase HIV-1.
- Imunomodulator : Meningkatkan Fagisitosis dan Sitotoksis untuk mengatasi Infeksi Opottunistik ( bakteri, jamur, dan virus).
- Meningkatkan Energy dan Reorganisasi.
- Paling dominan 85% HIV menular melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
- Cairan yang potensial menjadi media penularan HIV adalah : darah, air mani dan cairan vagina.
- Tropisma Virus : Virus dapat mengenal dan menempel pada sel jaringan tertentu: HIV pada CD4 yang terdapat pada gejala.
Terapi Herbal Tahitian Noni Penyakit HIV AIDS
# Hasil uji kllinis terhadap 11 pasien yang terinfeksi HIV :
- Setelah diberi obat antiretroviral selama 6 bulan ? tidak memberikan hasil yang baik.
- Peningkatan CD4 dari 184 sel /mm3 menjadi 250 el/mm3(35,86%).
- Median HIV-1 RNA plasma 18,586 kopi/ml menjadi < 50 kopi/ml (85,71%).
- Terjadi perbaikan gejalah klinis pada semua pasien dan penigkatan kualitas hide 94,59%.
- Tidak tejadi efek toksik.
- Memperbaiki sel-sel yang rusak,meningkatkan energy dan reorganisasi sel.
- Menghambat enzim peptidase HIV-1 (Enzim Peptidase diperlukan oleh HIV untuk replikasi).
- Imunomodulator : meningkatkan Fagositosis dan Sototokis → atasi Infeksi Oportunnistik (Bakteri, Jamur, dan Virus).
PATENT EFEK THERAPY TAHITIAN NONI
- Formula Dasar dan Metode Aplikasi Morinda Citrifolia L sebagai Antiviral:Morinda Citrifolia L dapat menginhibisi dan mentritment serta prevensi terhadap penyakit yang berhubungan dengan kelebihan enzim Katepsin, Peptidase HIV-1 dan enzim NF-kB. Sebagai manajemen infeksi AIDS, Kanker, Autoimmune dan Degenerative.WO/2007/064601.
- Komposisi Fitonutraseutikal yang Bekerja Sinergis terhadap penyakit HIV/AIDS dan Autoimmune: Morinda Citrifolia L dapat berfungsi sebagai biointelijen dalam proses penyembuhan imunokompromis atau Autoimmune, selain bekerja meningkatkan energi dan memproteksi sel atau jaringan. Dapat juga mengurangi efek samping dari obat medis/sintetis dan mendatangkan efikasi yang optimal. Semua pasien yang diterapi dengan kombinasi tersebut 94.59 % mengalami peningkatan perbaikan gejala klinik dan kualitas hidup USPTO 7.604,823
- Preverentative and treatment effects of Morinda Citrifolia on HIV AIDS,US Patent No. 7.604.823 Oktober 2009,etc.
Untuk Informasi Lebih Lanjut dan Pemesanan Silahkan Hubungi Bapak
Mangatas Ph/WA : 0821 6527 7053 / 0811 202 7577
Komentar
Posting Komentar